Senin, 15 Oktober 2012
Senin, 08 Oktober 2012
berikut ini saya kitip beberapa tulisan tentang pendidikan karakter
Peranan Media masa dalam Membangun Masyarakat Multikultur
pendidikannya dan masih kuat budaya paternalistiknya. Kenyataan ini diperkuat dengan adanya realitas sosial
politik di Indonesia, di mana peran
belum melakukan perannya secara sempurna sehingga media massa sebagai the fourth estate akan mendapat
tempat tersendiri. Dengan demikian, di era global ini nampaknya keberadaan media massa dalam masyarakat
merupakan suatu kebutuhan yang bertimbal balik, masyarakat membutuh ... karakteriologi psiko-analitik. Teori
Erich Fromm mengenai watak masyarakat mengakui asumsi transmisi kebudayaan dalam hal membentuk
kepribadian tipikal atau kepribadian kolektif. Namun Fromm juga mencoba menjelaskan fungsi-fungsi
sosio-historik dari tipe kepribadian tersebut yang menghubungkan kebudayaan tipikal dari suatu kebudayaan
obyektif yang dihadapi suatu masyarakat. Untuk merumuskan hubungan tersebut secara efektif, suatu
masyarakat perlu menerjemahkannya ke dalam unsur-unsur watak (tra ...
Media massa dipandang punya kedudukan strategis dalam masyarakat. Ashadi Siregar (2004) memetakan tigahjghgjhgjhgfjhghgjhgjhgjhgjhgjhgggg jhjhgjhgjhghgjhgjhgjhgyutyutuytuytkjhgkjgkj
fungsi instrumental media massa, yaitu untuk memenuhi fungsi pragmatis bagi kepentingan pemilik media
massa sendiri, bagi kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik dari pihak di luar media massa, atau untuk
kepentingan warga masyarakat.Secara konseptual, keberadaan media massa dan masyarakat perlu dilihat
secara bertimbal balik. Untuk itu ada 2 pandangan yaitu apakah media massa membentuk (moulder) atau
mempengaruhi masyarakat, ataukah sebaliknya sebagai cermin (mirror) atau dipengaruhi oleh realitas
masyarakat. Dua landasan ini menjadi titik tolak dari bangunan epistemogis dalam kajian media massa, yang
mencakup ranah pengetahuan mengenai hubungan antara masyarakat nyata (real) dengan media, antara media
dengan masyarakat cyber, dan antara masyarakat real dengan masyarakat cyber secara
bertimbal-balik.Pandangan pertama, bahwa media membentuk masyarakat bertolak dari landasan bersifat
pragmatis sosial dengan teori stimulus respons dalam behaviorisme. Teori media dalam landasan positivisme ini
pun tidak bersifat mutlak, konsep mengenai pengaruh media massa terdiri atas 3 varian, pertama menimbulkan
peniruan langsung (copy-cut), kedua menyebabkan ketumpulan terhadap norma (desensitisation), dan ketiga
terbebas dari tekanan psikis (catharsis) bagi khalayak media massa.Pandangan kedua menempatkan media
sebagai teks yang merepresentasikan makna, baik makna yang berasal dari realitas empiris maupun yang
diciptakan oleh media. Dengan demikian realitas media ...
Read Article
baca selengkapnya di siniSINI
Asyiknya sepeda santai hut tni ke 67
pagi itu seakan akan semua menjadi cerah, kenapa tidak orang masih pagi buta udah pada ngumpul di makodim pake sepesda lagi
Langganan:
Postingan (Atom)